Rabu kemarin, kebetulan bukan kebenaran lagi pulang naik kereta dari Stasiun Cikini. Pas di depan loketnya ada seorang pemuda, kemungkinan sih mahasiswa Bung Karno, karna dia membagikan selebaran tentang Alm. Sondang. Alm. Sondang ini kayak yang udah semua pada tau, seorang aktivis HAM yang akhirnya meninggal akibat aksinya membakar diri karena katanya kecewa akan penegakan keadilan di Indonesia.

Dari selebaran yang gw terima, ada satu kalimat yang cukup menggelitik gw sebagai orang yang awam di dunia per-aktivis -an dan per-politik -an. Kalimatnya begini “Sondang ingin agar kematiannya tidak di sia-sia kan, …”

Ehmmm, yang terlintas di benak gw saat itu adalah “gak di sia-sia kan?, bukannya emang udah sia-sia?”

Satu alasan gw menilai bahwa perjuangan Alm. Sondang ternyata sia-sia adalah karna dia sebenarnya udah nyerah sebelum bertarung di medan yang sebenarnya. Singkatnya, kalau loe mati, loe bisa merubah apa? Sebegitu pesimisnya kah Alm. Sondang akan pemerintahan Indonesia yang busuk ini sampai dia rela membuat keluarganya sedih dan terluka?

Disini gw bukan mau menjatuhkan aksi atau tindakan yang udah Alm. Sondang lakukan, gw yakin butuh perjuangan besar dan pemikiran matang ketika dia akhirnya mengambil keputusan itu. Tapi apakah tidak ada jalan lain untuk bisa merubah Indonesia ini menjadi tempat yang lebih baik?? Terlihat kan, dari sebegitu banyak aktivis mahasiswa, mereka udah pesimis akan usaha mereka untuk bisa merubah negara ini menjadi lebih baik. Apa sudah tidak ada cara lain selain cara ekstrim seperti itu untuk membuat para wakil rakyat kita melek kalau ternyata ada yang salah dalam sistem pemerintahan kita? ada yang salah dalam sistem pendidikan kita? ada yang salah dalam sistem kesehatan kita?

Sejujurnya sih, gw lebih setuju kalau kita bukan hanya menuntut pemerintah yang katanya isinya itu para wakil rakyat. Lakuin aja apa yang bisa kita lakuin, jangan menunggu pemerintah yang membereskannya, jangan menunggu para wakil rakyat itu bangun dari kursi malasnya.

Contohnya, kita tau masih banyak anak usia sekolah yang putus sekolah karna gak punya biaya, gak perlu kita nunggu pemerintah menggratiskan semua sekolah, karna itu gak mungkin, maka apa salahnya sih kita sedikit menyisihkan uang receh kita setiap harinya untuk bisa kita berikan kepada salah satu anak putus sekolah, biar uang receh kita yang terkumpul itu bisa kita gunain untuk biaya mereka sekolah.

Coba aja itu setiap hari Rp. 1000 aja, satu bulan sudah Rp. 30.000, sangat mudah dan ringan untuk kita, tapi untuk anak gak mampu, sudah sangat menolong.

Itu cuma contoh kecil aja, selama ada kemauan, tekad dan keyakinan, gak ada yang gak mungkin. Suatu saat gw pun yakin Indonesia bisa jadi lebih baik dari sekarang.

Semoga mahasiswa-mahasiswa bisa lebih berpikir dalam bertindak, sehingga keringat mereka tidak hanya terbuang di jalanan. Semoga negara ini bisa jadi lebih baik.

#PrayforSondang

Semoga pengorbananmu tidak sia-sia teman.